Senin, 16 Juni 2014

EKONOMI REKAYASA / EKONOMI TEKNIK

POKOK BAHASAN 1 : Pengenalan istilah-istilah pada ekonomi rekayasa

1. Pendahuluan
Semua aspek pembangunan fisik dalam bidang Teknik Sipil adalah merupakan realisasi dari hasil gagasan atau rekayasa studi yang dibuat dalam suatu bentuk Program Pembangunan Proyek dengan sasaran akhir adalah akan bermanfaat bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Untuk melaksanakan suatu pekerjaan pembangunan Proyek seringkali akan dihadapkan pada banyak pilihan diantara berbagai kemungkinan rencana, desain, metode dan prosedur pelaksanaan. Setiap alternative tersebut memiliki konsekwensi waktu, biaya dan manfaat yang menunjukan suatu profil investasi yang kusus. Bagaimana memilih profil investasi yang paling menguntungkan dari beberapa alternative yang memungkinkan, proses pemilihan tersebut merupakan hal yang perlu dilakukan terkait dengan investatsi yang direncanakan. Menjawab pertanyaan kenapa kegiatan investasi harus dilakukan, apakah perlu ada kegiatan investasi lain sebagai alternative, apakah kegiatan investasi bisa tetap dilaksanakan atau sebaliknya harus dibatalkan, adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab sebelum kegiatan investatsi dilakukan.
Ilmu ekonomi teknik merupakan implementasi prinsip ilmu ekonomi yang diterapkan dalam bidang Proyek Pembangunan Teknik Sipil. Untuk membangun suatu Proyek diperlukan Dana sebagai bentuk Investasi yang bisa diambil dari berbagai Lending Agency (Bank), baik per-Bank-an Nasional dalam negeri maupun International- ADB, World Bank. Ditinjau dari sudut pandang studi ekonomi teknik maka Investasi dana yang dipakai untuk pembangunan fisik Proyek diproyeksikan akan menguntungkan secara financial pada saat proyek dioperasikan. Dana Investasi tersebut adalah merupakan Cost yang harus bisa “ditarik kembali” dalam wujud “Cost Recovery” dan “keuntungan” atau “Benefit” dari hasil operasional Proyek. Dana pinjaman yang didapat dari per-Bank-an secara ekonomis akan diberikan dengan suatu ‘Balancing Rate” atau “Interest Rate” yang dikenal sebagai Bunga Per-Bank-an yang besarnya tergantung dari kesepakatan yang didasarkan pada pengaruh ”inflasi” – “kondisi moneter nasional”- “faktor resiko” dan lain sebagainya. Dengan adanya beban pinjaman dan bunga pinjaman serta biaya operasioal dan pemeliharaan proyek yang akan harus dikeluarkan sehingga proyek dapat
berfungsi dan akan menghasilkan produk-produk sebagaimana yang direncanakan maka akan dilakukan Analisis Ekonomi, sehingga Proyek yang direncanakan tersebut akan berada pada kondisi yang cukup bisa diterima atau layak untuk diteruskan dan menguntungkan untuk dibangun atau sebaliknya harus dibatalkan.karena Proyek akan merugi.
Materi kuliah ini disusun dengan pembahasan tentang: pengertian “Proyek” termasuk didalamnya adalah “Proyek Pengembangan Sumber Daya Air”; membahas tentang matematika keuangan yaitu prinsip-prinsip atau konsep tentang uang, bunga, cara perhitungan dengan discounting, compounding, annuity yang merupakan uraian atas konsep time value of money, yaitu nilai uang berdasarkan atas waktu tinjau; Cost suatu Proyek Pengembangan; Biaya Tetap dan Biaya Tambahan; Biaya Tangible dan Intangible;biaya langsung dan biaya tidak langsung; biaya yang tidak diperhitungkan (overhead cost) dan biaya contingencies lainnya. Pembahasan juga akan dilakukan terhadap aspek manfaat atau keuntungan (Benefit) yaitu bagaimana memperkirakan manfaat suatu proyek Pengembangan Sumber Daya Air. termasuk didalamnya bagaimana memperkirakan manfaat langsung dan tidak langsung, manfaat yang tangible dan intangible, manfaat saat proyek selesai dan manfaat pada saat full development suatu proyek. Pembahasan selanjutnya adalah tentang tiga parameter pokok dalam evaluasi Proyek yaitu Net Benefit, Benefit Cost Ratio, dan nilai Internal Rate of Return, yang merupakan konsep tentang “Feasibility Study” atau Studi Kelayakan suatu Proyek.

1.1.Pembangunan Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal/resources/factor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktu tertentu. Evaluasi proyek adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu investasi, dan untuk menghindari pelaksanaan proyek yang tidak atau kurang menguntungkan serta untuk memilih alternative proyek yang paling menguntungkan dan menentukan prioritas investasi. Analisa ekonomi dalam studi Pengembangan Sumber Daya Air sudah merupakan hal yang rutin baik dalam Tahap Master Plan, Reconnaissance, Appraisal. Feasibility Study, saat pembuatan Project Copletion Report (PCR) maupun dalam tahapan yang dianggap perlu dalam studi-studi khusus untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu Proyek Pengembangan terutama yang dibiayai oleh bantuan dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya. Bila dalam Tahap Feasibility Study proyek dianggap layak atau feasible, artinya memenuhi Parameter-Parameter Benefit-Cost yang ditetapkan, maka selanjutnya dapat dilakukan Tahapan Detail Design dan dilanjutkan dengan Pelaksanaan. Pada tahapan PCR analisa ekonmi dilakukan untuk membandingkan hasil Output Proyek (untuk proyek-proyek tertentu yang dapat segera menghasilkan Output nya) dengan perkiraan kelayakan proyek pada saat appraisal atau pada saat persiapan proyek.
Pembangunan Proyek yang dilakukan dalam bentuk pembangunan bangunan sarana dan prasarana, dalam bidang Sumber Daya Air, KeCipta-Karyaan dan KeBina-Margaan, pada hakekatnya mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam proses perencanaan suatu pembangunan proyek untuk tujuan tertentu selalu akan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan proyek yang direncanakan tersebut, antara lain adalah aspek teknis, aspek sosial-budaya masyarakat, aspek ekonomis serta aspek lingkungan.
Sedangkan untuk mewujudkan pembangunan proyek yang dimaksud, terutama proyek yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, akan dilaksanakan dengan anggaran yang disediakan dalam bentuk anggaran tahunan dalam bentuk APBN atau APBD yang selalu mempertimbangkan jangka waktu serta nilai anggaran tertentu sesuai dengan program yang telah ditetapkan dalam APBN maupun APBD.
Pokok-pokok pikiran sebagaimana yang disampaikan tersebut diatas akan dipakai sebagai bahan pertimbangan guna analisis pembangunan proyek dari aspek teknis, ekonomis serta lingkungan agar tujuan akhir dari terwujudnya proyek dimaksud akan memberi dampak manfaat yang paling menguntungkan bagi kehidupan sosial masyarakat seutuhnya. Melalui telaah yang diberikan dalam mata-kuliah ekonomi teknik ini, bagaimana suatu pembangunan proyek akan dievaluasi secara ekonomis sehingga proyek akan dapat dikatakan sebagai layak untuk dibangun.

1.1.1.Pengertian tentang Pembangunan Proyek
Tahapan Pembangunan Proyek dari tahap awal hingga ke tahap proyek bisa beroperasi dan menghasilkan manfaat yang “menguntungkan”, secara singkat akan diuraikan dengan diawali timbulnya gagasan yang muncul dari “pemilik proyek” yang dalam hal ini bisa pihak Pemerintah yang disebabkan karena tugas dan kewajibannya (porto-folio) menjadi agen-pembangunan , maupun Investor /Swasta yang tertarik untuk membangun suatu proyek karena melihat sisi prospektif ekonomis akan sangat menguntungkan secara financial. Gagasan untuk membangun proyek dimaksud akan ditindak lanjuti dengan langkah yang dikenal sebagai tahapan SIDLaCOM, yaitu S (Survey),I (Investigation), D (Design), La (Land Acquisation), C (Construction), O (Operation) & M (Maintenance).Tergantung dari besar-kecilnya scope proyek yang akan dibangun maka implementasi SIDLaCOM juga akan menyesuaikan dengan scope proyek dimaksud.
Ditinjau dari aspek teknis, ekonomis serta lingkungan maka pembangunan suatu proyek perlu juga dilakukan studi yang dikenal sebagai studi tekniks (capability study: civil engineering), studi kelayakan (feasibility study: economic engineering), studi analisis dampak lingkungan ( acceptability stud : environment impact assessment). Semua tahapan studi sebagaimana
disebutkan diatas akan menghasilkan kesimpulan bahwa semua aspek akan bisa diterima dan bisa dipertanggung-jawabkan secara teknis, ekonomis serta lingkungan dengan manfaat yang sebesar-besanya bagi kehidupan masyarakat.

1.1.2.Tahap Pelaksanaan Proyek
Untuk mewujudkan proyek dengan skala kecil kemungkinan pengadaannya bisa langsung dilakukan oleh pihak penggagas atau owner proyek tanpa membutuhkan bantuan pihak lain (Konsultan). Akan tetapi apabila yang akan diwujudkan merupakan proyek dengan skala besar dengan tingkat kesukaran yang cukup rumit dan komplexs maka untuk mewujudkan proyek dimaksud akan diperlukan bantuan Konsultan dengan tahapan pelaksanaan proyek berupa SIDLaCOM sebagaimana disebutkan diatas.
- Survey
Survey merupakan perencanaan yang bersifat umum dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan maksud akan dibangunnya proyek dimaksud. Survey akan menjawab hal-hal bersifat teknis maupun non-teknis tentang apa; dimana; kapan; mengapa serta bagaimana: proyek dimaksud yang akan dibuat, sehingga data hasil survey yang diperlukan adalah data tentang hal-hal yang terkait dengan bangunan proyek/tujuan proyek, tapak/lokasi proyek, pengaruh proyek terhadap manusia dan lingkungannya. Survey yang akan dilakukan antara lain tentang tapak dimana proyek akan dibangun akan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keadaan topografi, hidro-meteorologi, demografi, sosial budaya, ekonomi, dan lain-lainya pada wilayah atau areal yang akan terpengaruh oleh keberadaan proyek. Dengan survey yang dilakukan akan diperoleh hasil survey yang dapat dipakai untuk dasar-dasar perencanaan umum atas proyek yang akan dibangun. Terkait dengan analisis ekonomi teknik yang akan dilakukan maka kegiatan survey yang tentu membutuhkan biaya yang cukup besar akan diperhitungkan sebagai bagian dari Investasi Proyek.
- Investigation / Investigasi
Langkah selanjutnya setelah survey adalah pengambilan data (investigasi) atas survey yang diperlukan dalam perencanaan umum (survey) untuk kemudian dilakukan pengambilan data teknis. Data teknis yang akan diambil adalah data yang dibutuhkan guna proses perencanaan teknis (design) atau data teknis yang dibutuhkan dalam rangka pembangunan struktur bangunan sipil /non sipil lainnya, antara lain adalah berupa data geologi teknik, mekanika tanah, hidrologi, seismologi, oceanologi, humidity dan data teknis /standart lainnya. Terkait dengan analisis ekonomi teknik yang akan dilakukan maka kegiatan investigasi yang tentu membutuhkan biaya yang cukup besar akan diperhitungkan sebagai bagian dari Investasi Proyek.
- Design
Tahapan (detail) Design akan dilaksanakan setelah Rencana Proyek dinyatakan Feasibel.Tahapan sebelumnya akan diawali dengan langkah Survey dan Investigasi sebagaimana diuraikan diatas. Detail Design akan mempertimbangkan aspek Teknis secara utuh, artinya Proyek yang akan dibangun harus cukup stabil sebagai bangunan dan mampu berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
- Land Acquisation (Pembebasan Lahan)
Pembebasan Lahan untuk keperluan tapak bangunan perlu disediakan dengan proses yang cukup rumit, oleh sebab itu proses Pembebasan Lahan sejatinya memerlukan Teknis, Strategi dan Cara / Perlakuan yang tepat. Hal ini mengingat bahwa pada era setelah reformasi, terbukanya kebebasan berpendapat dalam menyampaikan hak-hak warga masyarakat, terkadang maksud baik proyek bisa terkendala oleh kurang jelasnya misi proyek untuk bisa diterima warga, atau malah sebaliknya bisa juga ada orang yang sengaja menggunakan kesempatan pembebasan lahan sebagai ajang untuk memanipulasi harga ganti rugi lahan-demi keuntungan pribadi ybs. Oleh sebab itu maka proses pembebasan lahan perlu diantisipasi dengan strategi, teknis dan perlakuan,sbb:

- Warga Masyarakat merupakan bagian dari Stake Holder yang akan ikut menikmati keuntungan (bukan menderita kerugian), sehingga pada bagian mana warga akan menikmati keuntungan, hal ini harus dirumuskan terlebih dulu.

- Sosialisasi Proyek dengan sebaik-baiknya sehingga warga (sebagai bagian dari salah satu Stake Holder) bisa menerima kehadiran proyek dan akan bermanfaat bagi semuanya.

- Negosiasi Harga harus berdasarkan saling menguntungkan. Terutama untuk proyek yang akan difungsikan sebagai proyek komersial.

- Negosiasi akan dilakukan hanya diantara mereka yang berkepentingan. Dll.

- Construction
Pelaksanaan Konstruksi akan menjadi domain Kontraktor dan akan dilaksanakan dengan memperhatikan hasil studi Amdal. Memenuhi Ketentuan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Proyek dengan Gambar Teknis, Metode Kerja, Menjaga Kualitas dan Kuantitas agar sesuai persyaratan teknis / spesifikasi yang telah ditentukan, harus dilaksankan oleh Kontraktor.
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sebagai bagian dari kegiatan Proyek dengan semua kebutuhan dananya perlu dijelaskan kepada mahasiswa.

- Operation & Maintenance (O&M)
Pembiayaan O & M proyek dalam analisa Ekonomi Teknik akan diperhitungkan sebagai bagian dari Annual Cost, yang bersifat rutin. Berapa dan apa saja yang akan masuk sebagai biaya Operasi dan Pemeliharaan Proyek akan dirumuskan dan ditentukan oleh Management Proyek.

1.2.Matematika Keuangan
Prinsip matematika keuangan diperlukan dalam pembangunan proyek dipakai sebagai dasar untuk analisis ekonomi teknik yang penting untuk diketahui oleh pihak berkompeten. Dengan rumus matematis yang sederhana akan digunakan untuk analisis matematika ekonomi teknik, dengan mengacu pada hal yang paling penting untuk dimengerti tentang 2 (dua) konsep pemikiran matematika keuangan yaitu:

1. Konsep bahwa apabila seseorang meminjam uang kepada orang lain maka seseorang peminjam dimaksud wajib untuk mengembalikan pinjamannya.

2. Sejumlah uang saat kini, dengan diperhitungkanya “bunga Bank” atau “Interest Rate” yang berlaku dari tahun ke tahun maka uang dimaksud akan menjadi bertambah besar jumlahnya kedepan, tergantung pada besaran suku bunga Bank yang diberlakukan.
Sebaliknya sejumlah uang pada suatu saat dimasa yang akan datang akan sama dengan sejumlah uang yang lebih kecil hari ini, hal ini juga tergantung pada besaran suku bunga Bank yang diberlakukan.
Dua konsep pemikiran matematika keuangan tersebut diatas akan merupakan dasar analisis perhitungan untuk menentukan nilai uang dimasa yang akan datang atau untuk memperhitungkan nilai “Rate of Return” atas investasi yang ditanamkan untuk suatu proyek. Perangkat yang diperlukan untuk perhitungan matematika keuangan cukup dengan menggunakan “Table of Interest Rate”, yang terlampir dalam buku ajar ini. Untuk memahami Table of Interest Rate, maka perlu dimengerti akan makna pengertian-pengertian tersebut dibawah ini:

1.3. Pengertian tentang istilah-istilah dalam ekonomi teknik
Pengenalan tentang pengertian maupun istilah-istilah dalam ekonomi teknik yang berkaitan dengan Engineering Analysis: inflation, amortization, depresiation, marginal valuation, salvage value.
Proyek (Pembangunan): adalah merupakan niatan untuk mewujudkan suatu sasaran pembangunan (apapun itu) yang dibatasi oleh dana dan jangka waktu tertentu.
Uang atau dana merupakan sarana/alat yang dipakai untuk suatu investasi proyek dan dalam investasi proyek maka selalu akan dipertimbangkan aspek teknis (Engineering), aspek ekonomis / keuangan (Feasiblity) serta aspek lingkungan (Acceptibility). Perhitungan semua aspek tersebut akan bermuara pada kesimpulan apakah proyek akan bisa bermanfaat secara menguntungkan atau sebaliknya.
Interest (rate) atau suku bunga bank adalah merupakan pembayaran tambahan yang dibayarkan untuk menunggu kembalinya uang pinjaman, dan merupakan suatu “penghargaan” atas penyediaan “modal / uang” yang diberikan kepada siapapun yang membutuhkan modal dimaksud. Apabila seseorang / instansi meminjam uang guna investasi proyek (dari per-Bank-an Nasional maupun Internasional) maka peminjam wajib mengembalikan pinjaman tersebut disertai dengan bunga Bank yang telah disetujui bersama. Sistim “penghargaan sebagaimana bunga Bank” tidak berlaku dalam hal hubungan antara anak dengan orang tuanya, artinya sistim pinjam-meminjam antara anak kepada orang tuanya tidak mengikat adanya bunga berbunga sebagimana dimaksudkan dalam uraian ini.
Normalnya interest rate akan ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yaitu: - keadaan ekonomi suatu negara yang bersangkutan; - faktor resiko (kemungkinan Non Performing Loan) atas pemberian pinjaman;- faktor besaran inflasi yang akan terjadi diwaktu yang akan datang.
Interest Rate = IRR + Rate of Inflation

Inflasi (Rate of Inflation) adalah suatu pertambahan jumlah nominal uang yang diperlukan guna pengadaan suatu barang atau jasa, yang disebabkan karena naiknya harga-harga barang, upah kerja, maupun harga-harga komoditi lainnya.
Amortisasi adalah merupakan “pelunasan atau pengembalian modal” yang diperoleh dari pinjaman. Dalam realisasi perhitungan pelunasan modal yang akan dibayarkan dengan periode waktu tahunan maka nilai amortisasi akan dibayar akan dibayar berdasarkan besar modal dikalikan dengan factor pelunasan modal / Capital Recovery Factor (CRF).
Amortisasi = Cost x CRF
Capital Recovery Factor: CRF = Interest + Depreciation = Interest + SFF
Depresiasi adalah penyusutan nilai atau harga atas suatu barang yang disebabkan oleh karena usia pemakaian barang, perkiraan perhitungan penurunan nilai didalam dunia bisnis atau nilai properties, sehingga untuk menjaga kelangsungan usaha/bisnis maka setiap tahun investor akan memperhitungkannya dengan member “keseimbangan depresiasi” dengan nilai sebesar nilai modal dikalikan dengan Sinking Fund Factor (SFF).
Depresiasi = Cost x SFF
Salvage value dimaksudkan adalah “keseimbangan nilai” yang diperhitungkan berdasarkan atas transfer atas perhitungan. Sebagai contoh adalah nilai keseimbangan untuk harga saat kini (Present Value) akan bisa “diseimbangkan” dengan nilai / harga untuk masa yang akan datang (Future Value), semuanya bisa diperhitungkan berdasarkan nilai satuan harga dengan waktu tertentu (Unity) atau nilai rutin dengan periode tahunan(Annuity).
Salvage Value = Factor of Future Value (unity)= (FVunity) / (PVunity)
Salvage Value = Factor of Future Value (annuity)= (FVannuity) / (PVannuity)

Unity: FVunity = PVunity ( 1 + i ) n atau PVunity = FVunity / ( 1 + i )n
Annuity: FVannuity= [ Aannuity( 1 + i )n -1] / i atau PVannuity= [ Aannuity ( 1 + i )n - 1] / [ i ( 1 + i )n ]

Economic Analysis akan diperhitungan dengan 3 (tiga) parameter yaitu: Benefit (B) Cost (C) Ratio: (BCR), Net Benefit (B – C) dan Internal Rate of Return (IRR).
Dalam perhitungan analisis untuk BCR (B/C) untuk suatu proyek akan bisa didapatkan 4 (empat) keadaan dengan arti masing-masing, yaitu:
- bilamana: B/C < 1 dikatagorikan bahwa proyek sebagai TIDAK DIKEHENDAKI
- bilamana: B/C = 1 dikatagorikan bahwa proyek sebagai MARGINAL (fifty-fifty)
- bilamana: B/C > 1 dikatagorikan bahwa proyek sebagai “MENARIK”
- bilamana: B/C > 10 dikatagorikan bahwa proyek sebagai “TAMBANG EMAS”
Sedangkan IRR adalah merupakan nilai Interest Rate ( i ) yang diperhitungkan untuk analisis ekonomis proyek pada keadaan B/C = 1