Senin, 25 Maret 2013


PEKERJAAN PERSIAPAN

Hal-hal yang diperlukan dalam
pekerjaan persiapan dan akan diuraikan
pada bab ini antara lain :
1. Persiapan lahan,
2. Pengukuran dan pematokan,
3. Bangunan sementara
4. Sumber listrik dan air
5. Persiapan bahan
6. Persiapan alat
7. Persiapan tenaga kerja
8. Persiapan dana

2.1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dimaksudkan agar dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya tidak mengalami gangguan-gangguan yang dapat merugikan dan memperlambat kerja proyek ini. Dalam persiapan lahan dalam pembanguna perumahan ini dimulai dengan mengurug tanah sawah yang akan digunakan sebagai bangunan dengan tanah padas dan pelaksanaannya dilakukan dengan tenaga mesin yang selanjutnya dengan tenaga
manusia.
Dalam persiapan setelah ini dilakukan pembersihan lahan yang dimana lahan ini harus bersih serta rata karena ini sangat mempengaruhi dalan pengukuran serta tahap penggalian tanah.Serta menentukan titi-titik tempat yang akan digunakan untuk pembangunan rumah-rumahnya. Dalam persiapan ini pihak yang bersangkutan menata tempat-tempat untuk jalan proyek serta tempat material seperti pada gambar berikut :

Gambar 1 : Jalan Proyek


Gb.2 Persiapan Lokasi tanah Bangunan
Lokasi yang akan dibangun perumahan harus diratakan dan dibersihkan dari rumput liar, dan jenis sampah yangdapat mengganggu kestabilan tanah dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak terjadi penurunan tanah akibat pembebanan, kemudian dilanjutkan dengan perataan tanah di lokasi yang akan dibangun dengan menggunakan alat berat. supaya tidak menggangu jalannya proyek.
Pembersihan lapangan ini dimaksudkan supaya ketika proyek berlangsung tidak akan mengalami gangguan-gangguan yang dapat merugikan dan menghambat jalannya proyek.

2.2. Pekerjaan pengukuran & pematokan
Pekerjaan pengukuran (uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa garis garis lurus yang menunjukkan sumbu dinding tembok bangunan yang diperoleh dengan
menghubungkan titik titik hasil pengukuran. (Tamrin, 2008).
Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan yang sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan menentukan ketepatan ukuran dan bentuk bangunan. Jenis pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan penuh ketelitian, karena itu setiap langkah pekerjaan harus dilakukan pengontrolan kembali.
Pekerjaan pengukuran dimulai dengan penentuan titik sumbu utama di lapangan, yang dijadikan dasar penentuan garis-garis dinding bangunan. Titik-titik sunbu tersebut sering kali disebut dengan “titik duga / titik acuan (bensmark). Dalam rangka menjaga keakuratan titik duga, maka titik duga harus
ditempatkan pada tempat yang mudah untuk dijadikan acuan pengukuran jarak maupun ketinggian, serta tidak mudah (tidak dapat) berubah posisi (goyah).Guna memenuhi hal tersebut, titik duga dapat dibuat antara lain dengan menggunakan bis beton atau pralon yang biasa digunakan untuk saluran, yang ditanam pada titik tertentu, sesuai kebutuhan, yang diisi dengan adukan spesi atai adukan beton dan diberi tanda paku dan cat
sebagaimana gambar …………..
Setelah adanya titik duga, pengukuran dapat dilanjutkan dengan menentukan as-as kolom utama, jarak antara dinding penyekat, elevasi lantai (±0,00) yang direncanakan, kedalaman pondasi. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti dan tepat karena sangat menetukan lancarnya pekerjaan selanjutnya. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain theodolith, waterpass, dan alat bantu lainnya.
Pengukuran tanah ini digunakan untuk mendapatkan titik-titik penting yang nantinya akan digunakan untuk pengukuran selanjutnya. Dalam pengukuran ini biasanya menggunakan alat theodolit dan waterpass supaya mendapatkan garis sesuai yang diinginkan.Sebaiknya dalam pengukuran tanh ini dilakukan oleh ahli dalam bidangnya, supaya memperkecil resiko kesalahan yang terjadi dalam pengukuran. Pekerjaan pengukuran dapat disertai atau dilanjutkan dengan pematokan / pemasangan bouwplank, yang sangat diperlukan dalam rangka menjaga dan mengontrol kembali posisi ukuran yang sudah dibuat di lapangan. Tanpa adanya patok
/bowplank ini, ukuran yang sudah dilaksanakan di lapangan sulit sekali untuk dicari atau di control kembali saat dibutuhkan, apalagi jika sebagian tanda-tanda pada as atau garis bangunan dihilangkan (dibuang) karena harus dikerjakan (contoh setelah diadakan galian tanah). Bouwplank merupakan pedoman tinggi dan jarak as-bangunan. Bouwplank dibuat dengan jarak sessuai dengan gambar dan as-asnya.
Papan duga pekerjaan pasangan batu (Bouwplank) adalah sebuah benda kerja yang terdiri dari pasangan papan-papan. Pasangan ini dimaksudkan untuk menempatkan titik-titik hasil pengukuran yang diperlukan dalam mendirikan suatu bangunan dan membentuk bidang datar (Tamrin, 2008).
Agar menghasilkan bentuk bangunan sesuai dengan perencanaan, pemasangan papan juga harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
2. Berjarak cukup dari rencana galian
3. Hasil titik uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas
4. Sisi atas Bouwplank harus terletak satu bidang (horisontal) dengan Bouwplank yang lain.
5. Letak kedudukan papan bangunan harus seragam (diusahakan menghadap ke dalam bangunan)
Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan bouwplank dilaksanakan mengelilingi seluruh
area calon bangunan didirikan, sedang untuk bangunan kecil, pemasangannya cukup pada lokasi sudut atau
pertemuan bangunan. Titik titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding
tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu tembok.
Untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi tanda panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus diketamrata agar bidang atas papan dapat membentuk bidang datar (bidang waterpas). Bidang atas bangunan biasanya dipasang pada kedudukan ±0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding.

Gb.3 Pekerjaan Pemasangan Bowplank

2.3. Bangunan Sementara
Bangunan sementara merupakan suatu bangunan yang di bangun di dalam proyek atau juga bisa di luar proyek (jika lahan sempit) yang sifatnya sementara dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan proyek. Untuk menjaga kelancaran dan kemudahan serta keamanan jalannya proyek,
maka perlu adanya sarana-sarana penunjang yang harus dipersiapkan dalam suatu proyek, salah satunya adalah gudang material. Gudang material merupakan bangunan sementara yang berfungsi untuk menyimpan bahan atau material dan para pekerja serta alat-alat untuk keperluan proyek. Selain itu juga dibuat Ruang Direksi yang digunakan untuk konsultan Pengawas ataupun pihak-pihak CV saat istirahat ataupun ada tamu.

Gb.4 Gudang dan Ruang Direksi

2.4. Sumber Listrik dan Air
Mempersiapkan sumur-sumur untuk persediaan air untuk adukan spesi. Serta mempersiapkan listrik sementara sebelum listrik resmi dari PLN direkomendasi dan dipasang. Listrik sementara ini diambil atau diperoleh dengan menyalur listrik dari bengkel yang ada didepan tempat pembangunan proyek. Sumur-sumurnya disengaja dibuat banyak untuk tiap unit sudah terdapat sumur. Karena untuk rencana kedepan sumur-sumur ini akan digunakan untuk septiktank.

Gb.5 Sumur untuk Air Kerja

2.5. Persiapan Bahan / Material
Bahan material didatangkan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan (tidak terlalu cepat atau terlambat). Untuk bahan-bahan yang tidak tahan terhadap cuaca seperti semen harus ditaruh di gudang material. Bahan material meliputi pasir, batu belah, semen (semen Gresik), kerikil, batu bata, kayu untuk bouwplank dan bekesting, dipersiapkan mulai awal pembangunan proyek. Akan tetapi untuk bahan-bahan seperti rangka baja ringan, gypsum, keramik, genteng beton tidak didatangkan pada awal pekerjaan persiapan, melainkan tepat sebelum pekerjaan itu dilakukan. Misalnya mendatangkan rangka baja ringan setelah pekerjaan dinding dilakukan.
Awalnya pihak yang bersangkutan membuat time schedule agar material yang ada tidak bertumpuk berlebihan di lokasi proyek. Setelah iti pihak pemborong mencari bahan-bahan yang berkualitas tapi dengan harga yang miring.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun proyek tersebut rata-rata diambil dari luar kota. Contohnya tanah padas yang digunakan untuk tanah urug diambil Kudus, pasir diambil dari Muntilan dan Cepu serta batu belah diambil dari daerah Pancur dan Sedan, koral atau kerikil-kerikil diambil dari Pancur juga.
Gb. 6 Persiapan Bahan

2.6. Persiapan Alat
Alat-alat yang digunakan untuk pembangunan proyek gedung sederhana adalah alat-alat sederhana yang biasa diperlukan dalam pembangunan rumah-rumah sederhana. Hanya untuk pengadukan spesi ini mengunakan molen kecil. Serta pada saat pengurugan menggunakan alat berat yang disewa di tempat pesewaan terdekat agar tidak menghabiskan banyak biaya untuk mobilisasi.
Alat yang dipilih dapat dilihat dari segi biaya dan segi produktivitasnya. Dalam memilih alat harus disesuaikan dengan volume pekerjaan, biaya dan segi waktu pelakasanaannya.
Hal-hal yang dapat dilakukan agar membantu dalam
persiapan alat, yaitu:
 Pemilihan jenis, jumlah dan kapasitas muatan.
 Mensurvei toko alat, atau persewaan alat.
Alat-alat yang biasa dipakai dalam pelaksanaan pembangunan proyek antara lain pesawat theodolit, waterpass, stamper, cangkul, sekop, linggis, ayakan, dan lain sebagainya.

2.7. Persiapan tenaga kerja
Setiap pekerjaan memerlukan ahli tersendiri, seperti pekerjaan kayu dikerjakan oleh tukang kayu, pekerjaan batu dikerjakan oleh tukang batu, dll. Jumlah tenaga kerja juga disesuaikan dengan besarnya suatu proyek. Setiap tukang dibawahi oleh mandor dan setiap mandor dibawahi oleh pelaksana (site Engineer).
SDM atau tenaga kerja yang digunakan dalam pembangunan gedung sederhana rata rata adalah sejumlah 30
pekerja untuk 1 blok rumah yang berjumlah 10 unit rumah. Yang terdiri dari 8 orang yang membawa adukan spesi, 8 orang tukang batu, 6 orang tukang kayu, 8 orang pekerja biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar